728x90 AdSpace

  • Alfalah News

    Tuesday, October 06, 2015

    Profil LPI DARUL FALAH AL-'Aziziyyah


    Sejarah pendirian,
    Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah yang terletak di Gampong Bangka Jaya, yang tidak jauh dari kota Krueng geukueh, jarak sekitar 2 km dari kota Krueng gekueh, dan sekitar 10 km dengan kota Lhokseumawe. Sebelum Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah menjadi status Dayah atau Pesantren, pada mulanya sebagai Balai Pengajian yang di pimpin oleh Ayahandanya yaitu Tgk. Ibrahim, mulanya pada tahun 1973 dan pada masa itu Tgk. Jalaludin masih dalam pendidikan sekolah dan belum hijrah untuk pergi mondok di Dayah.

    Pada tahun 1983 Tgk. Jalaluddin H. Ibrahim mengecap pendidikan Dayah dan beliau memilih dayah yang menjanjikan dan sangat banyak kader ulama-ulama yang berhasil dari Dayah tersebut yaitu Dayah MUDI MESRA Samalanga.

    Setelah  sekian lama beliau belajar dan mengajar di Dayah tersebut, dan sudah paham betul dengan keadaan dan kondisi Dayah karena sudah sangat lama berada di Dayah, maka pada tahun 2004 beliau sudah di beri ijazah oleh Tgk. H. Hasanoel Basri H. Gadeng, yang merupakan pimpinan Dayah MUDI MESRA untuk pulang ke kampung halamanya mendirikan Dayah sendiri, apalagi Ayahandanya Tgk. H. Ibrahim sudah tidak muda lagi, apalagi Beliau merupakan salah satu Ulama yang sukses dari Dayah MUDI MESRA Samalanga.

    Tepat pada tahun 2004 maka Dayah Darul Falah diresmikan menjadi sebuah dayah yang dulunya adalah sebagai balai pengajian, yang diresmikan oleh Tgk. H. Hasanoel Basri H. Gadeng (Abu Mudi) yang merupakan pimpinan Dayah MUDI MESRA dan turut di hadiri oleh ulama-ulama lain, seperti Tu M. Amin ( Abu Blang Blahdeh), Tgk. H. Mustafa Ahmad (Abu Paloh Gadeng) dan lain-lain dan juga turut dihadiri oleh Bupati Aceh Utara, pada waktu itu Bapak Tarmizi Karim.

    Pada saat beliau pulang, beliau di temani oleh murid-muridnya dan ditemani oleh seorang guru rangkang, yaitu pada saat itu ada 25 murid dan satu guru rangkang, yang sekarang guru rangkang tersebut sudah mendirikan Dayah sendiri di Ule gle. Maka pada saat itu proses belajar mengajar terjadi seperti halnya di Dayah-Dayah lain semestinya.

    Pada waktu itu yang mondok di Dayah hanya murid yang pulang berserta beliau dari Samalanga mengingat tempat nginap yang tersedia tidak cukup mampu menampung santri lebih dari itu, karena waktu itu baru ada 3 tempat nginap, hingga saat ini murid yang pulang berseta beliau sudah menjadi Ustad di Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah,  dan hanya murid yang lepas yang sangat banyak pada saat itu, sesuai kaidah arab mengatakan al-jadid lazizd sesuatu yang baru itu menjadi enak.


    Profil Pimpinan
    Tgk. Jalaluddin H. Ibrahim lahir pada tanggal 01 juni 1963 di desa Blang Lancang, pemkot Lhoeksemawe, dan menikah dengan santriwati yang pernah mondok ada di Dayah MUDI MESRA Samalanga, kebetulan asal dari Samalanga juga, dan sekarang dikaruniai tiga putri dan satu putra, sekarang masih dalam pendidikan. Beliau merupakan anak pertama dari enam bersaudara.

    Pendidikan beliau mulai dari MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) selanjutnya melanjutkan ke sekolah MTSN (Madrasah Tsanawiyah Negeri), selanjutnya melanjukan ke MAN (Madrasah Aliyah Negeri), maka tepat pada tahun 1983 menuntut ilmu ke Dayah MUDI MESRA Samalang yang tempat ayahanda yaitu Tgk. H. Ibrahim menuntut dulu.
        Beliau juga sala satu pengurus MPU di Dewantara dan beliau juga menjabat sebagai ketua BKM (Badan Keuangan Mesjid) Mesjid Bujang Salim di kecamatan Dewantara, disamping beliau mengajar di Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah, beliau juga mengajar di luar Dayah yaitu mengajar majlis ta’lim yang berada di daerah kecamatan Dewantara dan sekitarnya.

    Kondisi Lingkungan Sosial Dayah
    Dayah Darul Falah yang dulunya berstatus balai pengajian yang di pimpin oleh ayahandanya, yang terletak dekat dengan pesisir, dan disamping Pabrik Asean yang sekarang tidak beroperasi lagi, kawasan Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah merupakan kawasan yang luas dan tidak padat penduduk, karena umumnya yang namanya perdesaan yang berada di nanggro Aceh Darussalam tidak padat penduduk seperti hal khlayaknya di perkotaan.

    Kondisi keberagaman di sekitar dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah, sebagaimana Dayah-Dayah tempat lain, senantiasa semarak oleh kegiatan-kegiatan yang di selenggarakannya dengan baik, baik disegi proses belajar mengajar maupun disegi goto royong.

    Model Kepemilikan  
    Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah yang dibawah kepemimpinan Tgk. Jalaluddin H. Ibrahim, yang dulunya merupakan Balai Pengajian yang di Pimpin oleh Tgk. H. Ibrahim yang berdiri sejak tahun 1973, Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah pertama sekali baik disegi tempat maupun bangunan bersifat pribadi, namun sekarang tempat berdirinya Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah bersifat waqaf, donaturnya baik dari masyarakat maupun dari pemerintah.


    Pendidikan Yang Di selenggarakan
    Pendidikan yang ada di ajarkan di dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah hanya pendidikan non formal, karena di Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah menganut pembelajaran Salafi, pendidikan dengan cara di ajarkan melalui belajar dengan kitab-kitab yang muktabar yang berlaku di dayah tempat-tempat lain.

    Tentang hal kurikulum menganut pada dayah induk yaitu dayah MUDI MESRA Samalanga, mulai dari kitab Matan Tagreb hingga kitab Mahalli, dan kitab-kitab lainnya, baik dari ilmu fiqih, tasauf, tauhid,dan kitab-kitab alat, seperti ilmu nahu, saraf, usul fig, kaidah usuliya, kaidah fiqhiyah, bayan dan lain-lain. Dan pada saat ini ada penambahan di segi adanya progam pendidikan anak-anak TPA pada waktu sore hari, yang diajarkan oleh ustad dari dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah.

    Santri, Badal Dan Ustad
        Dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah  Menampung Murid mondok dan Murid Lepas, murid yang mondok pada saat ini mencapai 35 santri dan yang Lepas 120 santri baik laki-laki maupun perempuan, yang di asuh oleh 15 tenaga pengajar semua dari kalangan laki-laki selain pimpinan sendiri yang mengajar pada waktu malam maupun pada waktu siang, untuk waktu siang tidak banyak memerlukan tenaga kerja pengajar karena santri yang di ajar hanya santri yang mondok di dayah saja, yaitu 35 santri dan kesemua itu dari santri laki-laki, disamping itu para guru, pada waktu siang mencari nafkah untuk ke sehari-hari dalam menempuh kehidupan yang berjalan di dayah darul Falah Al-‘Aziziyyah, karena para guru dayah tidak ada gaji baik dari dayah maupun dari luar, hanya 4 bulan sekali dari dinas Syariat, itupun tidak menentu karena dayah kami bukan dayah yang berada dalam tipe A, dan disamping itu dayah tidak ada usaha untuk di andalkan.

    Tentang masalah guru badal tentu saja dari kalangan dayah sendiri, apabila ada guru yang berhalangan karena guru yang berada di dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah ada yang sudah berkeluarga dan tinggal di dayah juga, yang fasilitas tempat tinggal di tanggung oleh dayah.

    Sarana dan Prasarana
    Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh dayah Darul Falah Al-‘Aziziyyah guna menunjang proses belajar mengajar termasuk yang sudah memadai, diantaranya:
    a.    Dua tempat ibadah (masih dalam tahab pembangunan)
    b.    7 tempat belajar (Balai)
    c.    12  ruang tempat tidur
    d.    3 rumah guru dayah
    e.    1 ruang kantor sekretariat serta komputer
    f.    1 koperasi dayah

    Model Pengembangan Ekonomi Dayah
    Model pengembangan ekonomi dayah sejauh ini hanyalah koperasi, itupun belum maksimal, sehingga belum mampu menyuplai kebutuhan pendanaan sebagaimana mestinya, sedangkan bidang lain seperti peternakan, pertanian dan lainya tidak bisa diterapkan oleh dayah, kalaupun ada itu secara pribadi karena dari dayah sendiri tidak mampu untu melaksanakannya disebabkan tidak adanya modal yang memada.

    Pogram pengembangan
    Pogram pengembangan yang saat ini di rancang meliputi bidang fisik dan non fisik antara lain:

    a.  Fisik: membangun asrama sebagai mana mestinya dan merehab apabila ada kerusakan begitu juga 
         dengan lain-lainya, seperti pagar dan lail-lain.
    b.  Non Fisik: pelatihan bidang ceramah, peningkatan prestasi pada santri,serta cara memimpin tahlil 
         dan samadiah, karena semua itu sangan diperlukan waktu pulang ke kampung nasing-masing.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: Profil LPI DARUL FALAH AL-'Aziziyyah Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top