728x90 AdSpace

  • Alfalah News

    Monday, December 28, 2015

    Wasiat Abu Bakar yang Meledakkan Tangis Umar Bin Khatab

    Photo Ilustrasi Sahabat Nabi
    Darul Falah - Umar Bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu dikenal sebagai sosok yang paling berani, gagah, kuat, dan tangguh. Namun, hari itu tangisnya meledak saat utusan Aisyah Radhiyallahu ‘anha mengantarkan seorang hamba sahaya dan seekor unta.
    Bukan hamba sahaya dan seekor unta itu yang membuat Umar Bin Khatab menangis. Tetapi dalah wasiat di baliknya.
    Aisyah Radhiyallahu ‘anha menceritakan, sebelum Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu wafat, Ia menyampaikan wasiat kepadanya. “Aisyah… tolong periksa seluruh hartaku. Jika ada yang bertambah setelah aku menjabat sebagai khalifah, kembalikanlah kepada negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,” kata Abu Bakar menjelang detik-detik wafatnya.

    Tentu saja Aisyah Radhiyallahu ‘anha sangat sedih mendengar wasiat itu. Bukan karena apa-apa, tetapi karena ia merasa akan ditinggal oleh sang Ayah. Belum tiga tahun Rasulullah meninggalkannya, kini ia akan ditinggal oleh Ayahnya.
    Dan benar,  Abu Bakar wafat tak lama setelah itu. Kemudian Aisyah pun memeriksa seluruh harta ayahnya.
    “Kami memeriksa seluruh harta Abu Bakar,” kata Aisyah, “tidak ada yang bertambah dari hartanya kecuali unta yang biasa dipergunakan untuk menyirami ladang dan seorang hamba sahaya pengasuh yang menggendong bayinya.”
    “Allah Merahmati Abu Bakar,” kata Umar Bin Khatab sambil sesenggukan, “ia telah menyusahkan orang-orang setelahnya.”
    Maksud menyusahkan orang-orang setelahnya adalah membuat khalifah sesudahnya tidak mampu mengungguli Abu Bakar, bahkan sulit mencontoh kualitas dan kepemimpinannya.

    Seperti diketahui, Umar sangat terpacu dengan amal-amal Abu Bakar. Sahabat bergelar Ash Shidiq itu selalu mengunggulinya dalam berbagai amal. Ketika dimutaba’ahi Rasulullah sehabis shalat Subuh, misalnya. Rasulullah bertanya kepada jamaah siapa yang tadi malam qiyamul lail, siapa yang tadi malam mengkhatam Al Qur’an, siapa yang pagi ini sudah berinfaq dan siapa yang sudah menjenguk orang sakit, ternyata hanya Abu Bakar yang mengacungkan tangan terus-menerus. Sahabat lain ada yang mengacungkan tangan sesekali, lalu menurunkan tangannya sesekali. Sedangkan Abu Bakar, ia telah melakukan seluruh amal yang disebutkan Rasulullah itu.
    Pernah pula Umar ingin mengungguli Abu Bakar dalam hal infaq. Maka saat menjelang perang Tabuk, ia menginfakkan separuh hartanya. Baru saja Umar Bin Khatab selesai, Abu Bakar datang dengan menginfakkan seluruh hartanya. Umar hanya bisa berkomentar, “Sungguh, aku tak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”
    Dan kini… Abu Bakar mencontohkan kebijakan yang luar biasa. Benar-benar anti-korupsi dan zuhud tingkat tinggi. Ia tidak mau mendapatkan kelebihan harta apapun selama menjabat sebagai Khalifah. Padahal Abu Bakar adalah juga seorang saudagar yang sangat wajar jika hartanya bertambah. Ia tak mungkin korupsi. Di kemudian hari, Umar berhasil mencontoh langkah Abu Bakar ini.

    Adakah pemimpin zaman ini yang bisa mencontoh Abu Bakar dan Umar dan Umar Bin Khatab?

    Wallahu a'lam.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Wasiat Abu Bakar yang Meledakkan Tangis Umar Bin Khatab Rating: 5 Reviewed By: DarulFalah
    Scroll to Top