darulfalah.net - Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan mereka sedang menguji cokelat Cadbury untuk jejak DNA babi setelah dua produknya di Negeri Jiran Malaysia ditemukan mengandung DNA Babi.
Otoritas Obat dan Makanan Arab Saudi (SFDA) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situsnya, Sabtu, bahwa mereka telah mengambil sampel dari Cadbury cokelat dari pasar lokal untuk menguji kontaminasi.
Babi sangat dilarang dalam Islam.
Pernyataan itu dikutip Dr. Salah Al-Maiman, wakil presiden sektor makanan dari SFDA Arab Saudi, yang mengatakan bahwa produk yang diuji tidak termasuk produk Cokelat Cadbury diproduksi di Malaysia, dan diimpor dari negara lain seperti Mesir dan Inggris.
Skandal atas bahan yang ditemukan di cokelat Cadbury Malaysia telah mendorong kemarahan di kalangan beberapa kelompok Muslim di negara itu, yang telah menyerukan untuk memboikot pada semua produk yang dibuat oleh perusahaan dan perusahaan induknya Mondelez.
Pihak berwenang Malaysia menemukan DNA Babi dalam Cadbury Dairy Milk hazelnut dan almond panggang bar.
Chocolate halal
Pernyataan Saudi mengatakan SFDA itu berhubungan dengan pemerintah Malaysia tentang pengujian.
Pihak berwenang Malaysia telah memperingatkan masih belum jelas apakah kontaminasi dari dua varietas Dairy Milk adalah kesalahan Cadbury atau hasil dari "faktor eksternal".
"Orang-orang perlu memahami bahwa kita tidak bisa langsung mengambil tindakan terhadap Cadbury ketika tidak ada bukti kuat belum atau jika kontaminasi DNA Babi terjadi di pabrik itu sendiri atau jika itu faktor eksternal," kata Othman Mustapha, Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Islam Malaysia , atau JAKIM.
Cadbury Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka telah menarik dua produk sebagai tindakan pencegahan dan bahwa itu tidak punya alasan untuk percaya ada konten-babi yang terkait dalam makanan lainnya.
"Kami berdiri dengan sertifikasi halal kami dan kami memiliki tingkat tertinggi standar pelabelan produk," katanya.
Pada hari Jumat, Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia, mengatakan bahwa juga sedang menguji produk Cadbury untuk memeriksa bahwa mereka memenuhi standar Islam.
Sumber: Al Jazeera Dan Reuters
0 komentar:
Post a Comment